Portal properti Indonesia Rumah.com
bekerja sama dengan lembaga riset Intuit Research, Singapura baru saja
merilis hasil survei tentang Property Affordability Sentiment Index
2016. Survei ini diambil dari 1.030 responden di Indonesia dengan
rentang waktu November – Desember 2016 lalu.
Hasilnya, 52% masyarakat Indonesia berminat untuk membeli properti dalam enam bulan pertama 2017 ini. Hal ini selaras dengan 76% responden yang menyatakan puas dengan kondisi properti Indonesia. Jumlah ini meningkat 5% dari periode yang sama tahun lalu.
Adapun sejumlah indikator yang memperkuat keyanikan konsumen dalam mengambil keputusan properti. Antara lain, 76% responden merasa yakin dengan prospek peningkatan harga dalam jangka panjang. Sedangkan, 31% menganggap tersedia pilihan pendanaan yang baik untuk memiliki properti.
Sementara itu, sebagian konsumen properti juga menyatakan ketidakpuasan terhadap kondisi industri properti saat ini. Masih menurut hasil survei, 74% responden yang merasa harga properti saat ini naik begitu cepat, 45% menganggap harga properti saat ini terlalu tinggi, dan 41% merasa kondisi ekonomi belum terlalu bagus.
Melesatnya harga properti yang naik begitu cepat ternyata sangat dirasakan oleh konsumen sepanjang 2016 lalu. Dibandingkan survei pada 2015, hanya 45% responden yang menyatakan bahwa harga properti naik begitu cepat.
Country Manager Rumah.com Wasudewan mengatakan sepanjang 2015 hingga akhir 2016, harga rumah tapak di Indonesia memang terus naik dengan median sekitar Rp10 juta per meter persegi (m2). Dibandingkan kuartal lain yang mengalami kenaikan, harga rumah mengalami penurunan pada kuartal IV/2016.
Sedangkan pada akhir tahun, umumnya konsumen properti memang memilih aktivitas menunggu dan melihat sehingga lalu lintas pencarian properti tidak seramai bulan lain.
Hasilnya, 52% masyarakat Indonesia berminat untuk membeli properti dalam enam bulan pertama 2017 ini. Hal ini selaras dengan 76% responden yang menyatakan puas dengan kondisi properti Indonesia. Jumlah ini meningkat 5% dari periode yang sama tahun lalu.
Adapun sejumlah indikator yang memperkuat keyanikan konsumen dalam mengambil keputusan properti. Antara lain, 76% responden merasa yakin dengan prospek peningkatan harga dalam jangka panjang. Sedangkan, 31% menganggap tersedia pilihan pendanaan yang baik untuk memiliki properti.
Sementara itu, sebagian konsumen properti juga menyatakan ketidakpuasan terhadap kondisi industri properti saat ini. Masih menurut hasil survei, 74% responden yang merasa harga properti saat ini naik begitu cepat, 45% menganggap harga properti saat ini terlalu tinggi, dan 41% merasa kondisi ekonomi belum terlalu bagus.
Melesatnya harga properti yang naik begitu cepat ternyata sangat dirasakan oleh konsumen sepanjang 2016 lalu. Dibandingkan survei pada 2015, hanya 45% responden yang menyatakan bahwa harga properti naik begitu cepat.
Country Manager Rumah.com Wasudewan mengatakan sepanjang 2015 hingga akhir 2016, harga rumah tapak di Indonesia memang terus naik dengan median sekitar Rp10 juta per meter persegi (m2). Dibandingkan kuartal lain yang mengalami kenaikan, harga rumah mengalami penurunan pada kuartal IV/2016.
Sedangkan pada akhir tahun, umumnya konsumen properti memang memilih aktivitas menunggu dan melihat sehingga lalu lintas pencarian properti tidak seramai bulan lain.
0 comments:
Post a Comment